KritikaN MembinA KekuataN DijanA

Wednesday, February 24, 2010

Saya Cintakan Rasulullah S.A.W.





PENGENALAN


Rasulullah S.A.W. merupakan pesuruh Allah Taala yang diutuskan kepada umat Islam dan seluruhnya. Sebagai umat Islam yang beriman maka wajiblah kita mentaati segala perintah dan suruhan yang datangnya dari junjungan besar Rasulullah S.A.W. tanpa membantahnya walaupun sedikit. Perintah mentaati rasulNya amat jelas dinyatakan di dalam nas-nas dari al-Quran ataupun al-Hadis S.A.W di antaranya:

Firman Allah Taala bermaksud: Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada rasul (Rasulullah S.A.W) dan kepada orang-orang yang berkuasa dari kalangan kamu. Jika kamu berbantah-bantah (berselisihan) dalam sesuatu perkara maka hendaklah kamu mengembalikannya kepada (kitab) Allah (al-Quran) dan sunnah rasulNya jika kamu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu) dan lebih elok pula kesudahannya. (Surah an-Nisa: ayat 59).

Semperna perayaan Sambutan Maulidur Rasul S.A.W. pada tahun 1431 H / 2010 M ini, saya ingin mengajak semua umat Islam untuk mengingati dan menghayati sirah baginda S.A.W. dan seterusnya mengikuti serta mentaati segala ajaran yang telah dibawakan oleh Rasulullah S.A.W. kepada kita. Tulisan ini sama sekali tidak akan membahaskan hukum menyambut Sambutan Maulidur Rasul S.A.W. kerana persoalan ini terlalu kerap dibahaskan pelbagai pihak saban tahun dan ia adalah masalah khilafiyyah yang tidak akan selesai hingga Kiamat.

Berikut adalah link bagi persoalan itu:

http://buluh.iluvislam.com/?p=40 dan http://buluh.iluvislam.com/?p=68

Di sini saya senaraikan beberapa perkara yang mesti kita lakukan sekiranya kita mengaku menyayangi dan mencintai Rasulullah S.A.W.:



BERADAB DENGAN RASULULLAH S.A.W.

Firman Allah Taala bermaksud: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memandai-mandai (melakukan sesuatu perkara) sebelum (mendapat hukum atau kebenaran) Allah dan rasulNya dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Surah a-Hujuraat: ayat 1).

Firman Allah Taala bermaksud: Janganlah kamu jadikan seruan atau panggilan rasul (Rasulullah S.A.W) di antara kamu seperti seruan atau panggilan sesama kamu. (Surah an-Nur: ayat 63).



MENTAATI RASULULLAH S.A.W.

Firman Allah Taala bermaksud: Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul (Rasulullah S.A.W) dan jaganlah kamu batalkan amal-amal kamu. (Surah Muhammad: Ayat 33).

Firman Allah Taala bermaksud: Dan apa jua perintah yang dibawa oleh rasul (Rasulullah S.A.W) kepada kamu maka terimalah serta amalkan dan apa jua yang dilarangNya kamu melakukannya maka patuhilah laranganNya. (Surah al-Hasyr: ayat 7).

Firman Allah Taala bermaksud: Katakanlah (Wahai Muhammad): Taatilah kamu kepada Allah dan rasulNya. Oleh itu, jika kamu berpaling (menderhaka) maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir. (Surah ali-Imran: ayat 32).



BERSELAWAT KE ATAS RASULULLAH S.A.W.

Firman Allah Taala bermaksud: Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikkan) kepada Nabi (Muhammad S.A.W), wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya. (Surah al-Ahzab: ayat 56).

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud: Orang yang bakhil ialah mereka yang disebut namaku akan tetapi ia tidak berselawat kepadaku. (Riwayat al-Baihaqi).

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud: Sesiapa yang berselawat kepadaku sekali maka Allah akan selawat kepadanya sepuluh kali. (Riwayat Muslim).



MENGASIHI RASULULLAH S.A.W.

Firman Allah Taala bermaksud: Katakanlah (wahai Muhammad): Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutlah daku nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihi. (Surah ali-Imran: ayat 31).

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud: Demi jiwaku berada di bawah kekuasaan Allah, seseorang kamu tidak beriman sehinggalah dia mencintaiku (Rasulullah S.A.W) lebih daripada kecintaannya kepada anaknya, ayahnya dan manusia keseluruhannya. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud: Tiga perkara sesiapa yang memiliki tiga perkara tersebut maka ia memiliki kemanisan iman: Mencintai Allah dan rasulNya lebih daripada cinta kepada perkara lain... (Riwayat Bukhari dan Muslim).



MENGIKUT SUNNAH RASULULLAH S.A.W.

Firman Allah Taala bermaksud: Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredhaan) Allah dan (balasan baik) hari akhirat serta ia pula menyebut dan mengingat Allah banyak-banyak (dalam masa sysah dan senang). (Surah al-Ahzab: ayat 21).

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud: Sesiapa yang menghidupkan sunnah daripada sunnahku yang telah ditinggalkan selepas aku maka sesungguhnya baginya pahala seumpama pahala orang yang melakukannya tanpa sedikitpun berkurangan sementara sesiapa yang mengadakan bidaah yang sesat yang tidak diredhai Allah dan rasulNya baginya dosa seumpama dosa-dosa yang dilakukan mereka di mana tidak sedikitpun berkurangan. (Riwayat al-Tarmizi dan Ibnu Majah).



PENUTUP

Sebagai umut Islam yang sayangkan baginda S.A.W. hendaklah kita mengikuti segala suruhannya dan meninggalkan segala larangannya. Ini sahajalah bukti yang paling kukuh bahawa kita menyayangi dan mencintai Rasulullah S.A.W. sepenuh jiwa. Akhir sekali, di kesempatan ini pihak iLuvislam.com ingin mengucapkan selamat menyambut Sambutan Maulidur Rasul S.A.W. 1431 H / 2010 M kepada seluruh umat Islam. Jadikanlah amalan mengikuti ajaran baginda S.A.W. pada setiap ketika dan bukan sekali dalam setahun.

"I love Rasulullah S.A.W."

Wallahualam.

Monday, February 22, 2010

Sukar Nak Beribadat?



(Artikel dalam Bahasa Indonesia)

Apakah kita pernah mengalami malas beribadah? Terasa berat untuk tilawah atau tidak merasakan kenikmatan ketika membaca Al Qur’an atau sholat? Atau mungkin merasa susah untuk bangun malam untuk qiyamulail?

Padahal jam loceng bertik-tok, sudah di off, alarm hp juga sudah di off tapi ketika berdering tetap terlelap dalam tidurnya, tidak kedengeran akhirnya mati-mati sendiri atau bangun dengan setengah sadar matikan loceng trus tidur lagi. Padahal biasanya dengan mudah bisa bangun. So.. Apa yang terjadi dengan diri kita?

Atau mungkin kita pernah merasakan mulut ini terasa berat ketika melantunkan ayat-ayat Al Qur’an atau mengucapkan salam kepada saudara kita. Atau mungkin kita pernah mengalami kekok, ngomong tak lancar, tersangkut sangkut fikiran jadi ‘blank’ ketika kita presentasi, ngajar atau ngisi halaqah/pengajian meskipun sebelumnya sudah mempersiapkan materi. Ada apa dengan kita?

Jika hal-hal seperti itu terjadi pada diri kita, maka segeralah kita evaluasi diri. Ada apa dengan diri kita? Keadaan seperti ini jangan dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan akhirnya terbiasa. Seperti halnya penyakit, kalau sudah ada gejala segera periksa ke doktor dan minum ubat biar tidak ‘kasep’ dan segera sembuh. Begitu pula dengan ruhiyah kita, kalau sudah ada gejala osteoporosis ruhiyah seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya (lihat arsip) maka segera kita mutabaah diri kita, bagaimana hubungan kita dengan Allah dan apa yang sudah kita lakukan?

Jangan-jangan kita banyak maksiat yang kita kerjakan hingga menghalangi amalan-amalan kita. Mungkin kita tidak bisa menjaga dari hal-hal yang makruh bahkan diharamkan oleh Allah sehingga menghalangi organ tubuh kita untuk beribadah kepada-Nya. Misalnya, kita menggunakan mata untuk nonton sinetron meski cuma satu atau dua jam, tunggu saja nanti kemungkinan besar malamnya kita akan susah bangun untuk qiyamulail. Mata kita akan susah untuk bangun, kalaupun bangun kita sholat dengan mata yang ngantuk. Atau mungkin kita ga bisa bangun malam karena siangnya mata kita ga bisa gadhul bashar. Karena kita tak menjaga mata kita dari hal-hal yang tidak berguna bahkan mengandung maksiat, akhirnya Allah pun tidak menjaga mata kita untuk beribadah padaNya.

Selain mata, telinga juga perlu kita jaga. Bisa jadi kita susah bangun malam karena kita tidak menjaga telinga kita. Telinga kita gunakan untuk mendengarkan gosip atau muzik-muzik jahiliya bahkan kadang bisa terngiang-ngiang dalam memori kita karena seharian yang didengar muzik-muzik itu. Akhirnya malamnya telinga kita tidak kedengeran dering jam loceng atau alarm hp bahkan suara adzan, Na’udzubillah.

Selain itu mulut tak kalah pentingnya untuk dijaga. Karena mulut itu pula yang banyak menjerumuskan manusia terutama wanita ke dalam neraka, Na’udzubillah. Karena mulut bisa menjadi sarana gibah, fitnah, caci-maki, dsb. Bisa jadi tidak lancarnya kita waktu persentasi, ngajar atau ngisi halaqah adalah karena mulut ini telah bermaksiat sebelumnya. Padahal jika ruhiyah kita fit maka kita bisa dengan mudah ngomong, kadang mengalir begitu saja apa yang kita sampaikan bisa dengan mudah memberikan contoh-contoh dan penjelasan yang sebelumnya belum terpikirkan oleh kita, tiba-tiba aja ‘cling’ muncul di otak kita, itu semua karena ilmu dari Allah.


Selanjutnya adalah hati. Ini adalah bahagian terpenting yang perlu kita jaga. Hati ibaratnya pemimpin bagi organ tubuh yang lain, yang menjadi komando. Hati bisa sakit, buta bahkan mati jika semakin banyak berbuat maksiat. Hati ibarat cermin, semakin banyak bermaksiat maka semakin banyak noda titik-titik hitam di cermin itu. Atau bahkan mungkin tidak lagi titik-titik hitam tapi sudah jelaga hitam yang susah dibersihkan dan tidak bisa dipakai untuk bercermin lagi karena sudah bukam. Begitu pula dengan diri kita, semakin banyak kita berbuat maksiat dan tidak bertaubat maka kita semakin terbiasa dengan kemaksiatan itu.

Salah satu yang menyebabkan kematian hati adalah banyak bergurau. Bolehlah kita bergurau untuk mencairkan suasana atau menciptakan suasana ukhuwah. Tapi tetap memperhatikan adab-adabnya, perhatikan dengan siapa juga dan tidak berlebihan, apalagi ikhwan-akhwat, hati-hati!

Mari kita tengok diri kita, evaluasi diri kita, jika selama ini kita belum menjaga mata, mulut, telinga, hati dan organ tubuh kita yang lain dari kemaksiatan maka segeralah kita berbenah diri, tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan. Seharusnya kita merasa sayang kalau tidak bisa qiyamulail meski hanya terlewat semalam. Merasa sayang pula jika tidak bisa merasakan nikmatnya beribadah. Jika masih merasa sayang, maka jagalah diri kita, dan Insya Allah Allah akan menjaga kita agar senantiasa bisa dekat dengan-Nya.

Thursday, February 18, 2010

Cinta Tersulam Redha



Oleh: muharikah

Jangan dikira pasangan yang sudah bercinta sekian lama,saat menikah akan terus mencintai pasangannya. Dan jangan dikira pasangan yang tidak melalui fasa percintaan akan sulit mencintai pasangannya setelah bernikah.

Cinta itu ibarat pohon.Akarnya tumbuh ketika kita mulai berinteraksi dengan pasangan kita.Cinta pun akan bersemi ketika kita mulai menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita.Kita sirami dan pupuk ia dengan kasih sayang dan perhatian. Ia akan mekar dan berbuah ranum ketika kita berusaha memberi yang terbaik untuk pasangan kita. Namun ia tidak akan tumbuh begitu sahaja. Ia perlu dirawat dan dijaga dari penyakit dan hama yang menganggu.

Di antara kegembiraan, kesedihan dan kehibaan…’I will marry a stranger!’…Namun aku pasrah…

Jam 8.00 malam


‘Yang mana satu ek…?’

‘Yang itukan?’..

‘Iskh..bukan lah..itu kawan dia’..

‘OOo..ye ke..hurm…. takde beza pun…Mana satu ni?’

‘Aku terima nikahnya Najdatul ‘Iffah binti Umar Faruq dgn mas kahwinnya 80 ringgit tunai….’.

‘‘Iffah dah jadi zaujah!’ Bisik Wafa’ sahabatnya seusai akad itu dan di saat aku menadah tangan berdoa. Tidak semena-mena beberapa titis air mata gugur keribaanku. Terselit juga hiba walaupun pada hakikatnya hati aku teramat gembira..

Detik-detik ijab kabul itu. Sungguh ia merupakan sebuah momentum sederhana yang memiliki energi potensi dasyat untuk mengubah kehidupan dua anak manusia yang akan menjadi sepasang suami istri. Pernikahan adalah sebuah kerja besar yang menunggu kita.Kita tidak akan lagi merasa bahagia atau sedih sendiri. Malahan sudah tidak boleh melakukan banyak hal dengan menuruti keinginan sendiri. Kini telah hadir seseorang yang mencintai kita dan harus juga kita cintai, yang memperhatikan dan perlu kita perhatikan, tempat curahan hati, berkongsi rasa, canda, tangis, bahagia, susah dan marah. Dan seseorang itu adalah suami yang Allah berikan padaku….

Bila ada keindahan,

Yang mewujud utuh..

Dalam seluruh dimensi..

Dan menyentuh utuh..

Sepenuh rasa di jiwa,

Itulah detik ijab qabul..

Selamanya..

Indahnya nyata..

insyaAllah



“Assalamualaikum!’ sapa satu suara.Aku masih tidak mampu untuk mendongak, melihat wajahnya itu. Aku berteleku dan terus menunduk. Ruang di antara para tetamu wanita di hadapanku di buka untuk lelaki tersebut mendekatiku. Aku bertambah gementar…Namun terus menghulurkan tanganku buatnya, lalu disarungkan sebentuk cincin emas ke jari manisku. Kerlipan cahaya dari berbelas kamera membuatku terus berpeluh-peluh. Dia lantas keluar tanpa berkata apa-apa. Mungkin dia segan dan malu, aku menebak. Mana tidaknya, puluhan akhawat memenuhi segenap ruang yang ada di bilik kecil itu.


‘Tak sempat lagi tengok muka dia’

‘Tak sempat ke?Tak berani ke?Ke malu?’ Wafa’ masih tersengih memerli.

‘Semualah sekali. Eh, dia ada kat mana sekarang?’

‘Makan kot…kat luarlah..pergilah tengok,’

‘Tak mahulah. Segan sangat-sangat. Dahlah tak kenal. Dia balik lepas jamuan. Esok akan datang semula’.


Aduhai…

Sahabat-sahabat yang ada geli hati agaknya melihat gelagat ‘Iffah. Mana tidaknya. Muka suami pun tak pernah dilihat Dah akad nikah pun masih belum melihat. Esoklah nampaknya rezekinya di waktu kenduri.

Di malam akadnya itu, dia masih belum bersama suaminya. Orang tua-tua kata tak elok selepas bernikah duduk sekali. Mesti tunggu majlis rasminya keesokan harinya.

Di saat itu dia masih membayangkan wajah suaminya yang hanya dilihatnya lewat gambar foto yang dikirimkan oleh ustaznya, perantara yang menjodohkan antara dia dan suaminya.

Di saat itu juga, memori lama terimbau kembali......

Dia masih teringat di saat dia ditanyakan adakah mahu dia berumah tangga dengan pemuda itu. Oleh kerana kepercayaan yang telah lama dibaja kepada manusia yang sudah lama mendidiknya, ’Iffah menyatakan persetujuannya. Bukan tergesa-gesa, tidak juga tanpa berfikir panjang. Malah, dia telah mempertimbangkannya sejak sekian lama.

Dia sangat mahukan pernikahannya hanyalah semata-mata kerana Allah. Dia mahu tindakannya itu disandarkan kerana Allah. Dia mahu berkarya untuk mengeratkan kasih dan produktif memaknai cinta tanpa mengharapkan balasan manusia, hattakan suaminya sendiri. Dia mahu cintanya itu bersumberkan kecintaan kepada Ilahi. Kecintaan yang benar-benar hidup dan menghidupkan…

‘Iffah sedar keputusannya menyerahkan segala urusan baitul muslimnya (perkahwinannya) pada jemaah untuk mengatur dan memilih pasangan hidupnya membuktikan sedalam mana kepercayaannya pada jemaah
dan manusia yang bertanggungjawab menjaganya.

Memasuki alam pernikahan memerlukan akar yang cukup kuat. Ibarat sebuah bangunan, semakin berat beban yang diterima, maka akan semakin kukuh struktur asas yang dibuat. Semakin teliti penelitian yang akan dibuat ke atas bangunan yang di buat. Bukan sahaja pada struktur asas ,tetapi kekuatan pendukungnya yang lain.

Dan semenjak hari itu,setiap detik menjelangnya merambat begitu lambat, di lautan hati yang penuh bunga,senyum bertebaran di wajah-wajah cerah, yang kian berseri.

Seiring makin mendekatnya detik-detik penuh bersejarah itu, ’Iffah,seorang gadis biasa yang fitrahnya manusia, kadangkala tersadung juga. Hampir tergelincir ke lembah yang tidak diingininya. Dia mahu memelihara suci hubungan itu. Biarlah tiada ada noda. Biarlah bahagia itu bermula pada detik pernikahan itu sendiri.



Perbincangan mereka awalnya sangat terpelihara. Hanya sekadar atas urusan yang perlu dan di ‘cc’ kan pada mereka yang selayaknya.

ustaz….Ukhti…

Entah di mana ana harus mulakan…agak segan menulis kata2 walaupun tidak nampak rupa, malu pula untuk menuturkan bahasa di khalayak kalian berdua….Ana pun tidak pasti atas dasar mana ana menulis email ini, yang pastinya, aqidah ISLAM lah yang menghubungkan kita semua, tidak perlu la didetailkan lagi…Ustaz dan ukhti maklum dan jelas di dalam perkara ini insyaAllah.. ..Ana pasti ukhti iffah jelas di atas apa yang telah berlaku sebelum ini, resume telah diterima dan dibaca, boleh kata masing2 faham tidak perlu diterangkan mengapa dan siapa kerna semua itu sudah diserahkan kepada murabbi kita …ana hanyalah insan lemah yang menyerahkan segala yang berlaku kepada Allah s.w.t….semoga Allah berikan yang terbaik buat kita semua….. Tidak lain dari sini, ana hanyalah meminta keizinan menyatakan persoalan dengan tenang kepada ukhti iffah di atas perancangannya di dalam perkara ini, ana perlu lebih jelas tentang apa yang difikirkan oleh enti. …….

Perbincangan sering berlaku lewat email dan ‘yahoo messenger’. Atas alasan untuk menguruskan hal-hal bersangkut paut dengan pernikahan. Namun setelah beberapa kali berhubung sudah muncul pula icon yg mampu menggetarkan hati-hati manusia yang menanti saat yang dirasakan manis itu. Ada juga email yang terlepas dan tidak di ‘cc’ kan pada orang lain. Astaghfirullah! Pada mulanya berchatting sedaya upaya dielakkan. Namun akhirnya ‘Iffah pasrah. Tunduk pada hatinya yang seakan rindu melihat icon senyum itu menyala. Dan akhirnya syaitan itu menang jua. Walaupun tiada bicara yang melekakan. Namun cukuplah ucapan ‘doakan diriku pejuang sejati’ mampu menggetarkan dan mengusik hatinya itu. Entah mengapa saat pernikahannya itu dirasakan terlalu lama.

Thariq zayyad : ok, undur dulu…

‘iffah : ok, jaga diri ..

Thariq zayyad : doakan diriku pejuang ISLAM sejati =)

‘iffah..insyaAllah. . wassalam..

Thariq :wslm wr wbt..

Mungkin berbaur semangat perjuangan, tetapi sebenarnya ia cukup palsu! Sayang sungguh sebagai pekerja islam yang kononnya membina bangunan Islam, tetapi dalam masa yang sama meruntuhkannya. Prinsip-prinsip pergaulan dilanggar, kata-kata walaupun sebentar mampu membuka ruang fitnah. Memang di mata manusia biasa apalah sangat perbuatan itu. Mereka akan berkahwin! Tapi jiwa orang mukmin yang sensitif, yang peka dengan maksiat-maksiat kecil, dia tahu perbuatannya itu tidak diredhai oleh Allah swt. Cepat-cepat dia beristighfar. Biarlah dia bersabar asalkan pernikahannya nanti adalah suci.

Alhamdulillah, Allah tidak membiarkan ia berlaku lama. Akhirnya ada yang dapat menghidu dan menegur. Aduh..malu sungguh dirinya pada Allah! Dirinya sering dianggap hebat dan cukup tsiqah (baca : dihormati) tetapi kalah pada naluri rindunya. Walaupun sekadar icon =) namun dia merasakan itu satu noda besar untuknya!

Ruang dialog hati,

dalam kesedaran cinta ilahi,

sebagai sebenar-benar cinta.



Kita membangun sebuah pernikahan kerana cinta kita kepada Allah. Kita ingin selalu menyempurnakan cinta itu maka kecintaan kepada Allahlah adalah yang lebih utama perlu kita perhatikan demi kelangsungan pernikahan kita di dunia dan akhirat. Tentunya kita tidak ingin membawa pernikahan kita semakin jauh dariNya kerana peluang. Kita mudah terbawa arus lantaran selalu sebuk dan lalai dengan pernikahan itu. Mudah lari dari syariatnya.. Midah tertipu zahirnya dalam kebaikan. Kerana itu, kita perlu membangun sebuah komitmen denganNya dahulu sebelum menjalin komitmen dengan pasangan hidup kita…


Cinta bukan kerana keindahan yang tampak di mata..

Tetapi kerana yang menyatukan hati dan jiwa…


Akhirnya, segalanya ditinggalkan kerana Allah. Dia tidak sanggup lagi membiarkan fitnah berlaku ke atas hatinya. Komitmen dengan Allah swt dibutuhkan kerana dia bertekad membangunkan mahligai rumah tangga semata-mata mencari ridhaNya. Ingin membangunkan mahligai pernikahan dengan nuansa cintaNya dan cinta kepadaNya….

kala cinta bertanya pada cinta..

imanlah jawabnya..



Azan subuh yang berkumandang mengejutkan aku dari lamunan . Tidak disedari masa berlalu begitu cepat sekali. Kedengaran diluar suasana kelam kabut…bunyi kaca dan suara saudara mara hiruk pikuk di luar.

Baru aku teringat, hari itu adalah kenduri walimahku setelah akad semalam. Aku tersenyum sendirian. Di manakah suamiku? Bilakah dapat aku menatap wajahmu duhai kekasih?


Di sini teduh hadir kukuh,

Di kelopak cerah segala bunga,

di pucuk-pucuk hijau segala rasa..



Alhamdullillah, kenduri berjalan dengan lancar hari itu. Ramai sungguh teman-teman yang hadir mengucapkan tahniah dan menyerikan lagi suasana. Aku sempat mencuri pandang ke arah suamiku. Itupun setelah disuruh oleh sahabatku. Mana tidaknya seorang di hulu, seorang ke hilir. Penat sungguh sanak saudara menyuruh kami berjalan berdua-duaan. Sungguh aku tak mampu menahan getaran hatiku berada di samping seorang lelaki asing yang tak pernah kukenal mahupun kulihat! Namun hatiku pasrah dan menerima seadanya. Biarlah proses taaruf kami berjalan selepas ini. Dan insyaAllah kami akan mengenali keluarga besar masing-masing juga. Biarlah hari ini kami kelihatan seperti dua makhluk asing pun!

Mulai detik itu, kami melayari bahtera ini dengan keindahan dan kecintaan yang sebenar. Benarlah apabila syariat dipatuhi, manisnya pernikahan itu benar-benar dirasai. Di saat itu kisah cinta agung Khadijah r.a dan Muhammad saw kita selusuri. Betapa suburnya pohon cinta itu, akar-akarnya menghujam di hati, batangnya kukuh, rantingnya menjulang ke langit, daunnya rimbun, buahnya ranum,menaungi dan memberi kebahagiaan kepada sepasang jiwa.

Benarlah… nyata pernikahan juga memerlukan keperluan emosional yang tinggi. Hubungan dua insan yang saling memahami, empati, toleransi dan motivasi. Perlunya ada penyelarasan dan keselarian emosi. Tambahan lagi ketika awal pernikahan, banyak saat-saat yang cukup terduga, oleh itu sabar dan iman harus diutamakan. Penyelarasan ini tidak akan terjadi serta merta, seperti antena radio atau tv yang perlu diputar-putar untuk mendapat gelombang yang betul, maka penyelarasan antara dua jiwa ini juga memerlukan banyak percubaan. Ini akan terjadi sepanjang pernikahan kita hingga ke akhir hayat. Sabar dan syukur memudahkan kita memandang segala permasaalah kita dengan jiwa yang jernih…

Aku benar-benar bersyukur atas apa yang dianugerahkan padaku hari ini. Sungguh tidak ternilai cintaNya padaku….


‘ Ya Allah. dimana lagikah dapat ku temui cinta sejati..

kecuali pada cintaMu..

ke mana lagikah hati ini harus berlabuh..

kecuali pada kasihMu..

Jadikanlah hati yg lemah ini yaAllah..

tertambat kukuh hanya padaMU..

Aku mohon redha atas segenap keputusanMu

kesejukan setelah matiku..

kenikmatan memandang wajahMu..

dan kerinduan untuk berjumpa denganMu..

Ampunilah diri ini yang tidak beharga Ya Allah ..

Penuhilah kehinaannya dengan keindahan maghfirahMu’


Tuesday, February 16, 2010

Indah Tercipta

Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menampung dunia. Namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan.

Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya.

Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.

Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.

Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.

Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu.

Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan.

Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada. Setiap Wanita itu Cantik.

Wanita Cantik yang solehah adalah :

1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki solehah.

3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

11. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.

13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

16. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

20. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

21. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis,
Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

22. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.

23. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

24. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

25. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.



Amatlah mudah bagi seorang wanita untuk menjejak Syurga.
Namun begitu mengapa terlalu ramai yang masih hidup dalam kejahilan?

Sang suami pula perlu ingat, tidak kamu jejaki syurga sebelum keluarga kamu menjejak syurga. Jangan ingat hendak kahwin empat jika yang satu belum terbela.Yang belum kahwin tu ingat, kamu terdedah kepada kemungkaran. Iman akan dicabar sehebat-hebatnya ketika ini. Pilihlah Syurga dan bukannya Neraka.

Siapa tahu, hari ini kita tak sampai ke rumah sebab di pertengahan jalan kita bertemu Izrail.
Siapa tahu, hari ini hari terakhir kita berjumpa pasangan kita sebab di pertengahan jalan, dia berjumpa Izrail.

Bagaimana rasanya ketika berjumpa Izrail?

Yang beriman, macam 700 pedang yang tajam mencucuk kamu dalam semua arah.
Yang tak beriman, bayangkan pisau potong daging kat pasar tu yang tumpul. Pisau tu menetak kepala kita macam mana orang memecahkan tempurung kelapa.
Nastagfirullah Zunubana Ya Allah !

Wednesday, February 10, 2010

Sibuknya Kamu

Rasulullah s.a.w pernah bersabda,
"Beribadah disaat-saat huru hara, dunia kacau bilau adalah seperti hijrah kepadaku."
(Hadis riwayat Imam Muslim).

Muslim yang mampu beribadah dan menunaikan kewajipan agamanya disaat-saat yang penuh dengan huru-hara dan gangguan daripada segenap penjuru dan mampu mengingati Allah s.w.t disaat-saat orang lain lupa dan disibukkan dengan perkara yang melalaikan. Mereka akan diberikan pahala seperti pahala hijrah yang telah dilalui oleh kaum muhajirin dizaman Rasulullah s.a.w. Inilah hikmah perbezaan zaman. Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan yang mampu beribadah walaupun dalam keadaan dan suasana yang sangat menyibukkan dan mudah- mudahan kita mendapatkan pahala besar yang telah dijanjikan Allah seperti yan dinyatakan dalam hadis Rasulullah s.a.w. Hadis ini termasuk dalam kitab yang menerangkan tentang hadis-hadis akhir zaman sedangkan tiada disebut dalam lafaz dan mantan hadis peristiwa tentang akhir zaman ataupun tanda-tanda kiamat. Tetapi pada maknanya inilah kejadian akhir zaman.Kita duduk pada zaman yang terakhir.

Tanda hari kiamat sudah mendekati dunia islam ialah Kelahiran Nabi Muhammad S.a.w itu sendiri. Nabi telah meninggalkan kita sudah 1430 tahun dan kita ini sudah berada di penghujung. Dunia sudah terlalu tua. Dalam keadaan yang penuh dengan huru-hara. Ini terbukti dengan macam-macam kisah jahil dengan niat mengejar dunia,cari makan,cari harta dan sebagainya. Sibuk dengan pemerintahnya,sibuk dengan hal masing-masing ataupun huru- hara dengan makna berlakunya pelbagai maksiat yang tak pernah berlaku dan maksiat yang sudah berlaku semakin bertambah banyak.

Maka dalam keadaan masyarakat hari ini.Masing-masing lupa kepada beribadah kepada Allah. Barangsiapa yang masih lagi sempat meluangkan masa beribadah kepada Allah maka pahala-pahala hijrah.iaitu pahala yang telah didapat oleh golongan muhajirin iaitu sahabat yang telah berpindah dari Mekah ke Madinah. Walaupun tidak sama seperti pahala orang orang muhajirin tetapi pahala hijrah itu maksudnya pahala yang sangat besar disisi Allah s.w.t.

Kenapa pahala yang begitu besar diberi kepada kita oleh Allah s.w.t ?
Kerana pada akhir zaman maksudnya orang semakin lupa untuk beribadah. Ketika orang ramai sibuk beribadah seperti mana zaman Nabi s.a.w.,zaman para sahabat, zaman tabi'in dan zaman solafus soleh. Pada masa ini pahala yang didapati tidak sebanyak pada zaman kita. Apa jua pekerjaan pun kalau ramai orang boleh melakukannya maka bayarannya sedikit sahaja. Tetapi bila pekerjaan itu tidak ramai yang boleh melakukannya maka bayarannya akan banyak.

Zaman kita ini ramai yang tidak mencari akhirat tapi bila kita masih lagi mencari maka banyak pahala yang akan diperolehinya. Itulah kelebihannya kerana orang ramai tidak memerlukannya. Terbuktinya sekarang ini masing-masing sibuk. Sibuk sampai tidak sempat pergi ke masjid. Hanya mampu sekali seminggu saja pergi ke masjid iaitu pada hari Jumaat. Kalau tidak hanya pada Solat sunat hari raya sahaja. Sibuk sampai tidak sempat menadah kitab. Orang mengajar hadis, tidak boleh hadir, orang mengajar tafsir, tidak boleh mari, orang mengajar feqah, tidak ada masa, orang mengajar akidah , ada mesyuarat, Orang mengajar Al-Quran biar jadi lembut lidah, biar jadi sah sembahyang, ada hal kat pejabat, orang nak beritahu bab taharah, haid, nifas, tayamum, wudhu. Tidak diperbolehkan juga. Kenapa? nak sambut menantu dan menimang cucu.

Maknanya kita sangat sibuk. Maka zaman orang sibuk ini, barangsiapa yang sempat maka kitalah orang yang terpilih. Manusia hamba Tuhan yan berakal yang diberikan taufik beserta dengan hidayah. Dalam keadaan ramai orang yang lalai maka janganlah kita menjadi lalai.
Dalam surah Al-Ara'f , Allah berfirman ,
"Jangan ada kamu tergolong dalam golongan orang- orang yang lalai".

Kita kena beribadah dalam keadaan ikhlas kepada Allah. Segala perkara yang baik kita niat kerana Allah s.w.t akan menjadi satu ibadah. Memasak kerana Allah, membasuh kereta kerana Allah dan jadikanlah setiap detik itu berada dalam niat ibadah. Hati elemen yang paling utama dalam memimpin manusia itu kepada beribadah kepada Allah. Rasulullah s.a.w bersabda,
"Dalam tubuh anak adam itu ada seketul daging,kalau baik daging yang seketul ini maka baiklah keseluruhan tubuhnya,jika buruk seketul daging itu maka buruklah keseluruhannya,ketahuilah olehmu itu ialah hati".

Beruntung kita yang membersihkan hati !