1/5 Penduduk Eropah Adalah Muslim
LONDON (SuaraMedia News) – Pada tahun 2050, jumlah Muslim di Eropa diperkirakan dapat menjadi 20% dari total populasi benua tersebut karena meningkatnya imigrasi dan rendahnya angka kelahiran penduduk asli Eropa. Inggris, Spanyol, dan Belanda bahkan akan memiliki jumlah Muslim lebih banyak daripada penduduk asli dalam waktu dekat, ujar sebuah laporan di Daily Telegraph.
Tahun lalu, lima persen dari total populasi 27 negara di Eropa adalah Muslim namun ini akan meningkat secara signifikan dalam empat dekade mendatang dengan semakin meningkatnya jumlah Muslim yang bermigrasi ke Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik sementara jumlah penduduk asli terus menurun.
Menurut data yang dihimpun oleh koran itu dari berbagai sumber, mengindikasikan bahwa Inggris, Spanyol, dan Belanda akan memiliki proporsi Muslim yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Inggris, yang saat ini memiliki jumlah penduduk 20 juta lebih sedikit daripada Jerman, juga diproyeksikan akan menjadi negara terpadat di Eropa pada tahun 2060 dengan jumlah penduduk 77 juta jiwa.
Di tahun 2009, jumlah Muslim di Perancis mencapai 9% dari total populasi. Di kota-kota seperti Marseilles dan Rotterdam, angkanya mencapai 25%. Di London dan Copenhagen, penduduk Muslim berjumlah 10% dari total populasi.
Spanyol adalah negara dengan peningkatan jumlah populasi Muslim terbesar dengan masuknya satu juta imigran Moroko ke negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Penemuan itu telah memicu tuduhan bahwa para penyusun kebijakan gagal melawan tantangan-tantangan dari “bom waktu demografis”. Para ahli mengatakan kurang ada perdebatan mengenai bagaimana perubahan populasi akan mempengaruhi wilayah-wilayah kehidupan mulai dari pendidikan dan perumahan hingga kebijakan luar negeri dan pensiun.
Data mengenai tingkat pertumbuhan Islam menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah Muslim di negara-negara nonMuslim disebabkan terutama oleh imigrasi (di negara-negara Barat) dan angka kelahiran yang lebih tinggi (di seluruh dunia).
Tahun 2006, negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1.8% per tahun. Bandingkan dengan angka pertumbuhan penduduk dunia yang hanya 1.12% per tahun.
Islam adalah agama dengan pertumbuhan paling pesat di Eropa. Didorong oleh imigrasi dan angka kelahiran yang tinggi, jumlah Muslim di benua ini telah meningkat tiga kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Sebagian besar ahli demografis memprediksi angka pertumbuhan yang serupa untuk beberapa dekade mendatang.
Menurut Carnegie Endowment for International Peace, Database Kristen Dunia pada tahun 2007 memperkirakan enam agama dengan pertumbuhan paling cepat adalah Islam (1.8%), aliran keyakinan Bahai’i (1.7%), Sikhisme (1.62%), Jainisme (1.57%), Hinduisme (1.52%), dan Kristen (1.32%). Tingginya angka kelahiran disebut sebagai penyebab pertumbuhan tersebut.
Monsignor Vittorio Formenti, yang menyusun buku tahunan Vatikan, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan koran Vatikan, L’Osservatore Romano, bahwa “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita tidak lagi berada di puncak, Muslim telah menggeser posisi kita.” Ia mengatakan bahwa jumlah umat Katolik adalah 17.4% dari total populasi dunia, sedangkan Muslim mencapai 19.2%. “Benar bahwa keluarga-keluarga Muslim, seperti yang telah diketahui, terus melahirkan banyak keturunan, sebaliknya, keluarga Kristen semakin sedikit memiliki anak,” ujarnya.
Juga disebutkan dalam sejumlah klaim dan rumor bahwa peningkatan jumlah Muslim disebabkan semakin banyaknya orang yang masuk agama Islam. Namun, data jumlah mualaf ini sulit untuk diverifikasi.
Contohnya, New York Times telah mengklaim bahwa 25% Muslim Amerika adalah mualaf. Di Inggris, juga ada klaim bahwa sekitar 10.000 hingga 20.000 orang masuk Islam tiap tahunnya.(
LONDON (SuaraMedia News) – Pada tahun 2050, jumlah Muslim di Eropa diperkirakan dapat menjadi 20% dari total populasi benua tersebut karena meningkatnya imigrasi dan rendahnya angka kelahiran penduduk asli Eropa. Inggris, Spanyol, dan Belanda bahkan akan memiliki jumlah Muslim lebih banyak daripada penduduk asli dalam waktu dekat, ujar sebuah laporan di Daily Telegraph.
Tahun lalu, lima persen dari total populasi 27 negara di Eropa adalah Muslim namun ini akan meningkat secara signifikan dalam empat dekade mendatang dengan semakin meningkatnya jumlah Muslim yang bermigrasi ke Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik sementara jumlah penduduk asli terus menurun.
Menurut data yang dihimpun oleh koran itu dari berbagai sumber, mengindikasikan bahwa Inggris, Spanyol, dan Belanda akan memiliki proporsi Muslim yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Inggris, yang saat ini memiliki jumlah penduduk 20 juta lebih sedikit daripada Jerman, juga diproyeksikan akan menjadi negara terpadat di Eropa pada tahun 2060 dengan jumlah penduduk 77 juta jiwa.
Di tahun 2009, jumlah Muslim di Perancis mencapai 9% dari total populasi. Di kota-kota seperti Marseilles dan Rotterdam, angkanya mencapai 25%. Di London dan Copenhagen, penduduk Muslim berjumlah 10% dari total populasi.
Spanyol adalah negara dengan peningkatan jumlah populasi Muslim terbesar dengan masuknya satu juta imigran Moroko ke negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Penemuan itu telah memicu tuduhan bahwa para penyusun kebijakan gagal melawan tantangan-tantangan dari “bom waktu demografis”. Para ahli mengatakan kurang ada perdebatan mengenai bagaimana perubahan populasi akan mempengaruhi wilayah-wilayah kehidupan mulai dari pendidikan dan perumahan hingga kebijakan luar negeri dan pensiun.
Data mengenai tingkat pertumbuhan Islam menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah Muslim di negara-negara nonMuslim disebabkan terutama oleh imigrasi (di negara-negara Barat) dan angka kelahiran yang lebih tinggi (di seluruh dunia).
Tahun 2006, negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1.8% per tahun. Bandingkan dengan angka pertumbuhan penduduk dunia yang hanya 1.12% per tahun.
Islam adalah agama dengan pertumbuhan paling pesat di Eropa. Didorong oleh imigrasi dan angka kelahiran yang tinggi, jumlah Muslim di benua ini telah meningkat tiga kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Sebagian besar ahli demografis memprediksi angka pertumbuhan yang serupa untuk beberapa dekade mendatang.
Menurut Carnegie Endowment for International Peace, Database Kristen Dunia pada tahun 2007 memperkirakan enam agama dengan pertumbuhan paling cepat adalah Islam (1.8%), aliran keyakinan Bahai’i (1.7%), Sikhisme (1.62%), Jainisme (1.57%), Hinduisme (1.52%), dan Kristen (1.32%). Tingginya angka kelahiran disebut sebagai penyebab pertumbuhan tersebut.
Monsignor Vittorio Formenti, yang menyusun buku tahunan Vatikan, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan koran Vatikan, L’Osservatore Romano, bahwa “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita tidak lagi berada di puncak, Muslim telah menggeser posisi kita.” Ia mengatakan bahwa jumlah umat Katolik adalah 17.4% dari total populasi dunia, sedangkan Muslim mencapai 19.2%. “Benar bahwa keluarga-keluarga Muslim, seperti yang telah diketahui, terus melahirkan banyak keturunan, sebaliknya, keluarga Kristen semakin sedikit memiliki anak,” ujarnya.
Juga disebutkan dalam sejumlah klaim dan rumor bahwa peningkatan jumlah Muslim disebabkan semakin banyaknya orang yang masuk agama Islam. Namun, data jumlah mualaf ini sulit untuk diverifikasi.
Contohnya, New York Times telah mengklaim bahwa 25% Muslim Amerika adalah mualaf. Di Inggris, juga ada klaim bahwa sekitar 10.000 hingga 20.000 orang masuk Islam tiap tahunnya.(
0 comments:
Post a Comment